Hallo.. Assalamualaikum sobat ayyaseveriday.com! Jika membahas tentang gen z tidak akan ada habisnya, karena banyak sekali hal yang menarik tentang gen z untuk dibahas. Golongan orang yang termasuk gen z yaitu orang yang lahir di antara tahun 1997-2012.

 

Golongan gen z juga dikenal mempunyai rasa semangat dan penasaran tinggi terhadap sesuatu hal yang baru, namun ada juga kelemahan yang dimiliki oleh gen z yaitu kurang bisa mengontrol egonya dan mudah untuk dipengaruhi oleh orang lain dan media sosial.

 

Akhir-akhir ini banyak sekali golongan yang termasuk gen z terjerat hutang piutang terutama pinjaman online, tentunya ada beberapa penyebab yang mengakibatkan gen z terjerat dalam kasus hutang piutang dan berikut ini ada penjelasan yang bisa menjadi penyebabnya.

 

Penyebab Gen Z Rentan Terjerat Hutang

 

1. Mengikuti Trend

Gen z sangat mudah terpengaruh oleh orang lain dan juga apa yang telah dilihatnya di media sosial, apalagi jika melihat ada temannya yang membeli barang baru dan sedang viral di media sosial pasti gen z juga mempunyai keinginan untuk membeli juga.

 

Sedangkan penjualan barang atau produk yang sedang viral selalu meningkat dan stok barang terbatas, jika tidak segera membeli maka yang dikhawatirkan akan kehabisan barang dan memerlukan waktu yang tidak dapat ditentukan untuk menunggu ketersediaan barang lagi.

 

Pada waktu barang sudah tersedia kembali, biasanya akan muncul barang viral terbaru lainnya yang lebih menarik lagi. Untuk itu meskipun sedang tidak mempunyai uang, sebagian gen z rela berhutang pada temannya ataupun melakukan pinjaman online untuk membeli barang yang sedang menjadi viral.

 

2. Gengsi

Sebagian gen z memang mempunyai rasa ambisi yang tinggi dan tidak mau kalah dan ketingalan dari teman-temannya, termasuk dalam pencapaian prestasi dan juga gaya hidup. Saat mendapati temannya mampu membeli barang sebagai self reward ataupun baru saja melakukan liburan, maka sebagian gen z ingin melakukan hal yang sama.

 

Bahkan untuk mendapatkan barang yang serupa dan melakukan liburan meskipun tidak mempunyai uang yang cukup, demi bisa memenuhi keinginannya sebagian gen z memilih untuk berhutang. Tidak semua gen z berperilaku seperti ini, tetapi sebagian gen z yang mempunyai rasa gengsi yang tinggi dan tidak ingin kalah dengan teman lainnya lah yang sering melakukannya.

 

Faktanya memang banyak sebagian gen z yang menganggap temannya sebagai saingannya, jika temannya terlihat lebih darinya maka sebagian gen z akan menunjukkan sikap tidak suka dan timbul keinginan untuk bersaing melebihi nya.

 

3. Malas

Ada juga tipe gen z yang malas untuk gerak atau bekerja, bukan karena tidak adanya lapangan pekerjaan. Tetapi malas untuk mencari pekerjaan ataupun bekerja, sedangkan di satu sisi gen z juga ingin seperti teman-temannya yang bisa membeli apapun yang diinginkan dan berpergian kemanapun.

 

Sebagian gen z juga sadar bahwa dengan tidak bekerja maka dia tidak mendapatkan penghasilan yang bisa digunakan untuk memenuhi keinginannya, sedangkan sebagian gen z yang belum bekerja di saat mau minta uang pada keluarganya juga merasa sungkan dan malu.

 

Untuk itu sebagian gen z lebih memilih untuk berhutang kepada teman terdekatnya, ataupun melakukan pinjaman online yang tidak membutuhkan banyak persyaratan dan bisa cair dengan kurun waktu yang cepat.

 

4. Terlalu Boros

Saat baru gajian gen z selalu mengutamakan membeli kebutuhan dan keinginan secara bersamaan, hingga pada akhirnya belum sampai pertengahan atau akhir bulan gajinya sudah menipis atau bahkan habis sehingga tidak mempunyai tabungan.

 

Gaya hidup sebagian gen z juga tergolong boros terlebih lagi jika tinggal jauh dari orang tua dan banyak menghabiskan waktu bersama dengan teman-temannya, gen z sangat mudah untuk terpengaruh. Misalnya sepulang kerja atau waktu hari libur selalu diajak temannya pergi ke cafe untuk nongkrong, nonton bioskop, shopping dan pergi untuk berwisata.

 

Tentunya memiliki gaya hidup yang seperti itu dapat membuat gen z menjadi boros, bahkan untuk dapat mencukupi kebutuhan hingga mendapatkan gaji bulan depan. Biasanya gen z hutang terlebih dahulu kepada temannya. Jika memiliki gaya hidup yang seperti ini terus-menerus, maka gen z tidak akan pernah bisa mempunyai uang tabungan untuk masa depan.

 

Sebagai gen z harus belajar cara memanajemen uang yang baik, jangan sampai boros dan mudah terpengaruh oleh ego dan juga gaya hidup orang lain. Lebih baik hidup dengan sederhana dan apa adanya, daripada harus menuruti gengsi demi terlihat mewah dari hasil berhutang.