Hallo.. Assalamualaikum sobat ayyaseveriday.com! Akhir-akhir ini di media sosial sempat viral istilah tren YOLO dan YONO terutama di kalangan gen z, YOLO merupakan singkatan dari kata You Only Live Once. Sedangkan YONO merupakan singkatan dari kata You Only Need One.

Jika mendengar atau membaca kata YOLO dan YONO sekilas hampir mirip namun memiliki arti yang berbeda. YOLO merupakan salah satu tren gaya hidup yang mengutamakan keinginan dan menikmati moment tanpa berfikir panjang, sedangkan YONO merupakan gaya hidup seseorang yang berfokus pada kebutuhan dengan berpikir panjang.

Banyak kabar beredar di media sosial yang mengatakan bahwa kemungkinan besar tren YOLO akan digantikan oleh tren YONO, terutama di kalangan gen z. Mengapa bisa demikian ? Untuk mengetahui berbagai hal yang bisa menjadi penyebabnya, silahkan membaca penjelasan berikut ini dengan teliti.

 

Berbagai Penyebab Gen Z Beralih Dari Tren YOLO ke YONO

1. Hemat Biaya

Tren YONO singkatan dari You Only Need One yang dimana YONO mengajarkan untuk lebih mengutamakan membeli barang dan mengeluarkan sejumlah uang untuk berbagai kebutuhan yang dianggap penting saja, fokus YONO hanya pada cara mendapatkan dan mencukupi kebutuhan dengan mengesampingkan keinginannya.

Banyak orang terkhususnya anak muda beralih dari tren YOLO ke YONO karena mengikuti tren YONO dianggap  bisa hidup hemat, karena YONO juga mengajarkan cara mengatur atau mengelola keuangan dengan baik sehingga dengan menerapkan YONO dapat mengontrol pengeluaran biaya yang berlebih.

2. Terhindar Dari Hutang

Ada beberapa orang yang sering sekali mengikuti gaya hidup atau standar kehidupan orang lain yang dilihatnya di media sosial, tanpa mempertimbangkan kemampuan dirinya terlebih dahulu.

Sehingga untuk mencukupi kebutuhan dan keinginannya, seseorang rela berhutang kepada orang lain maupun bank.

Tren YOLO memegang arti hidup hanya sekali dan harus dinikmati maka tanpa berpikir panjang, jika mempunyai keinginan mereka akan berusaha memenuhi keinginannya demi kepuasan dirinya.

Misalnya shopping, traveling, perawatan kulit dan berbagai hal lainnya yang sifatnya hanya untuk kesenangan sesaat.

3. Fokus Pada Kualitas

Dalam tren YONO juga mengajarkan kita untuk fokus memilih kualitas dan manfaat dari suatu barang dan jasa, sebelum memutuskan untuk membeli atau memakai suatu barang dan jasa.

Misalnya menghindari membeli barang yang murah dengan kualitas rendah, sehingga lebih memilih untuk membeli barang yang harganya lebih mahal tetapi barang awet untuk digunakan.

Begitupun pada saat akan menggunakan jasa, pasti seseorang akan lebih memilih dan percaya pada seseorang yang sudah profesional untuk mendapatkan penanganan dan  hasil yang terbaik. Sementara di ten YOLO kurang memperhatikan kualitas, karena yang terpenting semua keinginannya bisa terpenuhi.

4. Fokus Pada Jangka Panjang

Ada salah satu manfaat dari mengikuti tren YONO yaitu fokus pada jangka panjang dengan menghindari kesenangan sesaat, berbeda tren YOLO yang selalu memfokuskan untuk menikmati setiap moment tanpa memikirkan jangka panjang.

Padahal keinginan sifat nya hanya sementara dan jika keinginan tidak dipenuhi, maka tidak akan mempengaruhi kehidupan seseorang sama sekali. Jelas berbeda dengan kebutuhan yang harus bisa untuk dipenuhi, karena jika tidak bisa dipenuhi maka bisa mempengaruhi kehidupan seseorang.

Itulah beberapa penyebab gen z lebih memilih untuk beralih dari tren YOLO ke YONO, tentunya gen z memiliki beberapa alasan yang mampu mengubah dan mempengaruhi cara berpikir nya dalam menentukan gaya hidupnya yang lebih stabil.