Hallo.. Assalamualaikum sobat ayyaseveriday.com! Ada sebagian gen z yang memang memilih untuk menikah dalam usia muda karena dengan berbagai alasan, namun ada sebagian besar dari gen z lebih banyak yang memilih untuk menunda pernikahan di usia mudanya.

Jika melihat teman usia sebayanya banyak yang telah menikah, sebenarnya di dalam benak gen z juga timbul keinginan untuk dapat segera melangsungkan pernikahan. Tetapi gen z sadar bahwa sebenarnya didalam dirinya belum ada kesiapan yang matang untuk melakukan pernikahan.

Semakin dewasa seseorang maka semakin banyak mereka untuk berfikir dengan penuh dengan pertimbangan sebelum mengambil sebuah keputusan, apalagi jika keputusan yang diambil menyangkut tentang masa depannya termasuk halnya perihal pernikahan.

Seseorang yang termasuk ke dalam golongan gen z yaitu  seseorang yang mempunyai tahun kelahiran antara 1997-2012. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) usia ideal untuk menikah di Indonesia bagi perempuan yaitu berusia 21 tahun sedangkan laki-laki berusia 25 tahun.

Berarti golongan gen z yang yang sudah memasuki usia ideal untuk menikah yaitu kelahiran antara 1997-2003. Jika dari segi usia sudah tergolong usia yang ideal dan matang untuk menikah, lalu apa yang menyebabkan gen z banyak yang memilih menunda pernikahan? Berikut ini ada beberapa alasan yang dapat menjadi penyebab gen z lebih banyak yang memilih untuk menunda pernikahan di usia mudanya.

Penyebab Gen Z Memilih Untuk Menunda Pernikahan

1. Ingin Meraih Cita-Cita
Meskipun ada sebagian orang yang memilih untuk menikah muda dan hal tersebut juga sempat membuat sebagian gen z menjadi tergiur untuk menikah di usia muda juga, akan tetapi sebagian gen z merasakan bahwa masih banyak hal yang harus diraih nya terutama cita-citanya.

Banyak gen z yang berpikir bahwa mumpung masih muda harus bisa memanfaatkan banyak peluang dan kesempatan yang tersedia, mengingat untuk mendapatkan pekerjaan di zaman sekarang ini juga ada batasan maksimal usia.

Untuk itu gen z lebih mengutamakan dalam mengejar, mengupayakan dan memilih untuk fokus pada proses dalam meraih cita-cita mereka, sehingga memilih untuk menunda pernikahan di usia muda.

2. Belum Mempunyai Persiapan
Untuk dapat membina hubungan rumah tangga yang baik sebelum memasuki jenjang pernikahan. Tentunya ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, diantaranya seperti kesiapan fisik, mental dan juga ekonomi.

Menikah tidak hanya bermodalkan cinta saja, faktanya banyak kasus perceraian disebabkan karena faktor ekonomi, KDRT, perselingkuhan dan lainnya. Dari melihat kasus tersebut ternyata dapat meningkatkan kesadaran bagi golongan gen z untuk mempersiapkan fisik, mental dan ekonomi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menikah.

3. Mempunyai Trauma
Seseorang yang mempunyai trauma biasanya sering overthinking dan cenderung mempunyai pikiran yang negatif, tak jarang pikirannya dapat menakut-nakuti dirinya sendiri. Misalnya anak yang berasal dari keluarga yang broken home turut merasakan trauma akibat perpisahan orang tuanya, sehingga hal tersebut dapat membuat dirinya takut akan pernikahan.

Mereka takut jika kasus perceraian yang terjadi antara kedua orang tuanya akan  terjadi juga kepada dirinya, tentunya mereka juga tidak ingin menurunkan rasa trauma akibat perceraian yang dialami kepada anaknya.

4. Sering Berada Pada Hubungan Toxic Relationship
Setiap orang tentunya menginginkan dapat menjalin hubungan relationship yang sehat, namun siapa sangka banyak sekali orang yang salah dalam memilih pasangan dan pada akhirnya terjebak pada situasi hubungan relationship yang toxic.

Seseorang yang terjebak pada hubungan  toxic relationship atau seseorang yang pernah menjalin hubungan toxic relationship , biasanya akan cenderung takut untuk berkomitmen dan menikah. Hal ini dikarenakan karena pernah mengalami  berbagai perlakuan yang kurang baik dari pasangannya. Seperti pernah mendapatkan perlakuan yang kasar, dibohongi dan dikhianati.

Pada dasarnya pernikahan bukanlah tentang persoalan usia, karena banyak gen z meskipun dari segi usia sudah matang tetapi kenyataannya banyak dari mereka yang belum mempunyai kesiapan yang matang untuk menikah.

Untuk itu diperlukan persiapan yang matang terlebih dahulu, supaya bisa membangun hubungan rumah tangga yang bahagia dan langgeng.