Hallo… Assalamualaikum sobat ayyaseveriday.com
Kisah ini berawal karena adanya penghianatan rumah tangga yang saya alami pada pertengahan 2019 mengalami guncangan, awalnya saya berfikir ini Cuma kerikil kecil yang terjadi dan pasti bisa saya selesaikan tapi kenyataan berkata lain. Bahkan perselingkuhan suami saya semakin menjadi dan yang paling lebih memprihatinkan lagi keluarga besar suamiku sangat mendukung perselingkuhan tersebut, pada saat itu perasaan saya hancur dan putus asa, kadang saya curhat dengan keluarga suamiku awal mula terbongkarnya perselingkuhan suamiku karena informasi dari om suamiku sendiri yang sangat prihatin melihat melihat saya dan putri kecilku, tapi saya tidak langsung percaya informasi itu karena saya sangat percaya suamiku dan prinsipku selama saya tidak langsung menyaksikan dengan mata kepalaku saya tidak percaya omongan orang.
Suatu waktu saya coba bicarakan hal ini dengan suamiku tapi suamiku pada saat itu mengelak dengan alasan itu cuman gosip murahan yang mencoba merusak rumah tangga kecil kita. Dan parahnya lagi kadang kalau saya bicarakan masalah adanya WIL dalam rumah tanggaku saya pasti babak belur, karena suamiku sangatlah tempramental dan ringan tangan, sampai dipipi sebelah kiri ku ada bekas goresan benda tajam tapi lucunya setiap ada perselisihan pasti saya selalu mengalah karena saya tidak mau lagi gagal yang kedua kalinya selain itu karena saya sangat cinta sama putri semata wayangku. Dan pada suatu hari saya kerumah suamiku dan saat itu suamiku tersandung masalah hukum, pas malam harinya saya dapat informasi kalau tim buser dari polres menuju kerumah suamiku dan saat itu pula saya spontan menyuruh suamiku untuk tinggalkan rumah karena saya tidak rela kalau suamiku diamankan dengan pasukan yang berseragam coklat tersebut.
Tanpa berfikir Panjang suamiku pun bergegas dan langsug pergi tanpa membawa HP, entah dia lupa atau sengaja tinggalkan handponnya supaya saya tidak bisa mengontrol keberadaan dia, dan menjelang larut malam tidak tau kenapa perasaan saya tidak tenang mikirin suamiku saat itu pula saya langsung telpon bapak mertua saya dan menanyakan Dimana suamiku sekarang, bapak mertuaku pun menjawab kalau suamimu ada disini nak, spontan pun saya berkata tolong pak saya mau bicara dan ternyata mertuaku bohong perasaanku tambah kacau dan curigaku pun semakin menjadi terhadap suamiku jangan sampai suamiku sama selingkuhannya, pencarianku pun tidak berhenti sampai disitu jam menunjukkan pukul 12:00 malam saya mengambil motor dan langsung menuju kerumah nenek suamiku, tiba-tiba ditengah jalan saya dapat telpon dari bapak mertua saya, saat itu mertua saya menyarankan berhenti dan menunggu dia, saya pun berhenti dan menunggu mertua saya tiba, tidak lama kemudian muncullah mertuaku dan mengajak saya kerumah salah satu kerabatnya tanpa mikir tawaran bapak mertua saya langsung terima, akhirnya perjalanan pencarian posisi keberadaan suamiku berlanjut dan tibalah saya dengan mertuaku disebuah rumah yang sangat sepi dan ternyata suamiku tidak ada dirumah tersebut.
Tapi lucuya curigaku semakin menjadi dan tiba-tiba dibenakku berkata kalau perselingkuhan suamiku ada didalam rumah tersebut, dan introgasi saya pun tidak berhenti sampai disitu saya pun mulai periksa kamar satu per satu tapi pada saat itu hasilnya nihil, tapi tidak tau kenapa hatiku sangat yakin kalau Perempuan/pelakor tersebut ada didalam rumah itu, eh tiba-tiba ada satu kamar terkunci saya spontan bertanya siapa ada didalam kamar itu, dan yang punya rumah pun langsung menjawab tidak ada orang kak memang kamar itu terkunci karena kamar ibu saya, dan ibuku kan kakak tau sendiri kalau beliau sudah lama di Makassar dan kunci kamarnya pun di bawa olehnya kak. Walaupun saya tidak percaya dengan omongan tuan rumah, tapi saya mencoba menghargai dengan perasaan hampa saya pulang dengan ibu mertuaku, sesampainya saya dirumah mertuaku sambil memandangi wajah putri kecilku yang tertidur sangat lelap, dan hati kecilku pun bertanya apakah saya harus mencari dan mencari tau lagi jati diri sang pelakor tersebut?
Dan saat itu saya kekeh pada prinsipku kalau putri kecilku tidak satu pun yang bisa rampas kebahagiannya entah kenapa ada bisikan kalau dirumah yang tadi pas dikamar yang terkunci itu ada orang didalamnya, tidak butuh waktu lama untuk membuktikan apakah feeling saya betul karena firasat seorang istri yang tulus cinta terhadap suaminya tidak pernah salah, jam dinding menunjukkan pukul 01:30 dini hari saya pun kembali kerumah yang tadi dan saya dapatkan sang pelakor itu karena pintunya terkunci sayapun harus extra berputar otak bagaimana caranya agar saya bisa masuk kedalam rumah itu, satu bukti nyata kalau kerja sama suami saya dengan keluarganya sangatlah solid dalam penghianatan rumah tanggaku, tapi walaupun pintu terkunci dari luar saya tidak putus asa dan cari jalan saat itu pula saya memanjat lewat jendela dan berhasil masuk kerumah itu apa yang saya dapat diluar dugaanku ternyata sang pelakor itu ada dikamar yang terkunci tadi, spontan saya langsung hajar dia habis-habisan dan akibat pukulanku si pelakor itu harus dapat jahitan dibagian jidatnya.
Akibat kejadian itu saya merasa sebagai Perempuan tidak ada artinya dimata suamiku dan keluarga besarnya, kenapa tidak suami yang saya cintai telah terbukti men ghianati rumah tanggga kecilku, hari demi hari berlalu tanpa kepastian dalam rumah tanggaku, pengorbanan untuk mempertahankan rumah tanggaku seprtinya sia-sia dan tidak membuakan hasil. Bagaimana tidak suamiku itu adalah pilihanku sendiri dan keluarga besarku sangat mennantang atas kehadiran suamiku ditengah keluarhaku, dan saya bisa ngumpul dengan keluargaku setelah Almarhum kakak saya tidak ada karena beliau yang paling tidak suka dengan suamiku, ditengah kegagalanku jalani rumah tanggaku yang morat-marit ini seolah-olah jalan jalan tanpa ara. Saya ketemu dengan keluarga suamiku dan menceritakan tentang suamiku mulai mengkonsumsi narkoba, saat saya dengar berita itu tambah tidak berdayalah diri ini. Ya Allah cobaan apa lagi ini masalah perselingkuhan suami saya belum kelar dan saya harus fokus ke ibu saya karena penyakit Stroke yang menggorogoti beliau, saat itu pula saya mencoba lagi bicara serius dengan suamiku apa betul kabar yang saya degar itu Ayah…? Dia pun balik bertanya masala hapa Bu…? Ada info kalau ayah suka konsumsi narkoba jenis SABU.
Awalnya suami saya mengelak, saya tetap hargai pada saat itu karena saya tidak cukup punya bukti tapi yang Namanya kebenaran itu pasti akan muncul dengan sendirinya, berselang beberapa hari seteah saya ngobrol dengan suamiku saya tiba-tiba berkunjung kerumah mertuaku tanpa sepengetahuan suamiku saya muncul dirumahnya, alangkah syoknya saya kenapa? Saya dapati suamiku dikamar lagi nikmati sabu dengan perempuannya, perasaan saya waktu itu hancur dan hancur tidak tau mau berbuat apalagi. Hari berlalu begitu saja tanpa adanya semangat hidup dalam kesendirianku tiba tapi saya bergetar ternyata telpon dari om suamiku saya diajak kerumahnya saya pun langsung terima tawaran om suamiku itu, setibanya saya dirumah om suamiku asyik ngobrol-ngobrol dan saya diajak untuk pindah tempat ternyata, ditempat yang baru sudah tersedia alat isap SABU om suamiku menawarkan untuk mencoba awalnya saya mengelak tapi tidak ada kata bosan om suamiku menawarkan barang haram tersebut, akhirnya saya mencoba menghisap SABU itu.
Karena pada saat itu saya memang dalam keadaan depresi dan saya jadikanlah sabu sebagai obat stresku, dikemudian hari suamiku mengetahui kalau saya konsumsi narkoba juga dan alangkah tidak masuk akal saya sering nikmati sabu berdua suamiku, dan lebih bejatnya lagi kalau saya menyinggung atau menanyakan wilnya suami saya kocokin saya sabu dan kadang dalam dosis yang berlebihan supaya pembahasan tentang perempuannya tidak dibahas lagi, tidak terasa tahun sudah berlalu dan memasuki tahun yang baru yaitu 2020 saya pun malah tambah kecanduan akan barang tersebut dan setiap hari saya harus mengkonsumsi dua kali dalam sehari diwaktu yang bersamaan saya pun dapat beberapa proyek dari kaka saya yang kebetulan beliau duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi dari salah satu partai politik suami saya bukannya mendukung pekerjaan saya, tapi malah sibuk mengurus Perempuan barunya. Dan yang ada dalam fikiranku saat itu adalah lelah dan lelah menjalani rumah tanggaku yang tidak tau kemana arahnya.
Akhirnya saya tidak bisa lagi mengontrol keadaan saya dan tidak terasa saya menjerit di dunia narkoba, awalnya saya sekedar coba-coba tapi seiring berjalannya waktu saya pun jadi penikmat sabu, sekalian saya jadikan doping untuk menambah staminaku karena 24 jam kadang saya non stop bekerja cari nafkah diluar rumah untuk menghidupi 5 orang anakku, bayar cicilan kendaraan, cicilan BRI dan biaya-biaya lainnya. Di saat yang bersamaan ibu saya pun drop dan saya urus dengan sendiri karea semua saudara saya tinggal diluar kota, dan lebih mengejutkan lagi tiba-tiba suamiku muncul dan buat keonaran dikampung saya, suami saya menghancurkan posko gofid yang ada di desa saya akhirnya daftar laporan suami saya bertambah lagi, jadi laporan polisi yang menghadang suami saya jadi 4 kasus.
Di awal bulan mei 2020 putri kecil saya harus di larikan kerumah sakit karena diare pada saat itu saya telpon suamiku untuk memberitahukan kalau sikecil dalam keadaan sakit, tapi suamiku tidak menjawab panggilanku karena kekawatiranku yang berlebihan terpaksa saya ambil Keputusan sendiri untuk membawa putri kecil kerumah sakit, dan langsung dimasukkan di UGD Dokter pun ambil tindakan memasang jarum infus di lengan kiri putriku, tidak lama kemudian muncullah suamiku dirumah sakit tersebut kejadian tidak saya duga terjadi diruang rawat putri saya, suami saya mencoba mencabut jarum infus yang terpasang dilengan putri saya dan langsung menggendong putrinya keluar dari kamar rawat tersebut, keributan pun terjadi lagi antara saya suamiku dan petugas rumah sakit. Bagaimana tidak saya bersih keras untuk tetap merawat putri kecil saya sampai kondisinya benaar-benar pulih kembali, tapi saya tidak berhasil untuk menghalanginya akhirnya petugas/perawat rumah sakit menghampiriku dan menyarankan saya untuk mengikuti kemauan suami saya sembari memberikan obat untuk putri saya.
Tidak terasa hari pun mulai sore tiba-tiba kambuh lagi sakit perut putri kecil saya, dan terjadi lagi perdebatan hebat karena saling menyalahkan antara saya dan suamiku, tanpa berfikir Panjang saya pun langsung membawa anak saya ke dokter praktek anak sesampainya di dokter praktek langsung dokter mengambil tindakan untuk memeriksa putri saya, alhasil putriku salah mengkonsumsi makanan. Kira-kira pukul 22:35 saya pun tinggalkan tempat praktek dan menuju pulang kerumah, dalam perjalanan sikecil meminta untuk mampir di salah-satu indomaret tidak jauh dari tempat praktek tadi sesampainya saya didepan indomaret tiba-tiba muncul sekumpulan buser dari polres dan langsung memberi tembakan peringatan kepada suamiku, suamiku mencoba melawan petugas setelah itu suamiku langsung di amankan di polres untuk mempertanggung jawabkan beberapa kasus yang suami saya pernah lakuka, saat itu hatiku terasa hancur dan tidak berdaya lagi didepan mataku orang yang saya cintai babak belur dan disaksikan langsung oleh putri kecilku.
Dan yang jadi pr saya sekarang adalah bagaimana caranya untuk menyampaikan ke putri kecilku kalau ayahnya harus bermalam di polres, yang membuat saya meneteskan air mata karena putri kecilku saat itu tidak mau pulang kalau tidak bareng ayahnya. Akhirnya saya harus menunggu sikecil tertidur barulah saya pulag, dan keesokan harinya setelah sikecil terbangun dari tidur langsung pertanyakan keberadaan ayahnya, selama suamiku di amankan di polres saya pun tiap hari kesana karena permintaan putri kecilku. Tidak terasa sudah 2 bulan di polres dan yang tidak masuk akal saya selalu membawakan barang haram tersebut ke polres untuk suamiku supaya suamiku tidak stress, intinya apapun permintaan suamiku saat itu pasti saya penuhi tanpa berfikir resiko apa yang harus saya tanggung karena rasa cintaku yang berlebihan terhadap suamiku akhirnya logika pun tidak lagi saya gunakan, padahal saya termasuk pribadi yang selalu menggunakan logika.
Ada beberapa kerabat suamiku yang memberikan ide/saran untuk meninggalkan suamiku, tapi saya tidak pernah peduli dan semakin orang menjelek-jelekkan suamiku malahan rasa cintaku pun semakin mendalam, itulah karena perasaan lebih dominan di banding logika seminggu setelah Idul Adha saya dapat telpon dari kamit reskrim yang tangani suamiku, kamit reskrim meminta saya untuk ke polres pada saat itu untuk membicarakan kelanjutan suamiku. Karena ada beberapa pihak korban yang beretikad baik untuk mencabut laporan polisinya, saya pun segera ke polres tapi sebelum sampai ke polres saya terlebih dahulu mampir ke konter hp untuk membeli kartu perdana permintaan suamiku dan sekalian saya menitip barang dan pakaian putri kecilku, setelah itu saya lanjutkan perjalanan saya ke polres untuk menemui pak kamit reskrim sekitar satu jam saya di ruangan beliau, alhamdulillah alhasil ada titik terang dari pertemuan saya dengan pak kamir karena hari sudah sore saya pun beranjak dari tempat duduk saya berpamitan untuk pulang, dan setelah saya dari polres langsung saya ke konter untuk mengambil barang yang saya titip, tiba-tiba ada beberapa laki-laki yang bertubuh kekar dan usianya pun masih mudah-mudah langsung memegang tanganku dan mengambil kunci motorku yang saya pakai, sambil menanyakan identitasku awalnya sih saya santi saja dan setelah mereka menjelaskan identitas dirinya kalau mereka itu dari satuan narkoba yang mendapat info kalau ada seorang ibu yang mirip dengan saya diduga membawa narkoba akhirnya mereka memeriksa barang bawaan saya, pakaian putri kecilku pun ikut di bongkar oleh satuan narkoba tersebut tapi hasilnya nihil dan mereka membongkar tas make up saya tim narkoba tersebut mendapat sabu lengkap dengan alat isapnya, saat itu saya tidak bisa berbuat banyak langsung saya mengakui semuanya kalau itu milik saya setelah itu langsung tim narkoba menggiring saya ke polres di Tengah perjalananku saya pun mencoba meminta untuk tidak membawa saya ke polres tapi mereka menolak, setelah sampai di polres penyidik mencercah saya beberapa pertanyaan, tapi tidak butuh waktu lama karena saya mengakui semua kesalahan saya antara percaya dan tidak apa betul itu saya? Perasaan say aitu campur aduk antara sedih kecewa dan perasaan bersalah saya terhadap anak-anak saya kakak saya terutama mama aji saya yang terbaring sakit akibat stroke yang di derita beliau, dan lebih mengejutkan kakak saya syok mengetahui kalau adik yang mereka cintai ternyata penikmat barang haram, hal yang paling kakak saya benci dan ternyata saya ada di dalamnya, walaupun saya mengecewakan kakak saya tapi beliau tetap pasang badan mensupport saya. Tanpa support dari beliau dan kelurga besar saya pasti tidak bisa sekuat ini, terima kasih banyak Ya Allah engkau telah hadirkan saya kakak sebagai dewa penolong dalam setiap masalahku.
Malam pun berlalu begitu cepat dan kumandan azan subuh pun mulai terdengar dimana-mana dan harapanku saat itu semoga ada keajaiban dari Allah dan bisa kakak saya urus supaya kasus ini bisa di 86 kan, tapi Allah punya rencana lain untuk scenario saya, dan proses hukumku pun mulai dan di nyatakan lanjut, pengalaman malam pertamaku di kasat tahti polres sangatlah menyedihkan menguras tenaga dan air mata, yang ada di pikiranku bagaimana caranya supaya bisa secepatnya tinggalkan tempat ini segala usaha saya telah coba bersama kakak saya tapi tetap tidak bisa, dan yang membuat saya sangat malu pada saat apel pagi di polres di pandu oleh provos dan salah satu dari personal ini sangat mengenal saya karena beliau berteman dengan Almarhumah kakak saya, sumpah saya tidak tau mau berbuat apa saya hanya diam dan tertunduk malu bibirku pun diam seribu Bahasa tidak terasa saya sudah empat hari di tahanan tahti malamnya ada informasi yang sangat menyedihkan dan sangat mengguncang jiwa ini sekitar pukul 22:10 menit saya tiba di panggil sama petugas yang jaga malam sembari berkata ibu Enny yang sabar ya, saya pun langsung menjawab ada apa pak? Ada telpon dari kakak ibu kalau Hj.Moncong telah meninggal dunia beberapa menit yang lalu.
Ya Allah kuatkanlah hamba dalam kondisi yang terpuruk seperti ini orang yang paling berarti dan yang saya banggakan telah pergi untuk selamanya meninggalkan saya dan anak-anakku, tapi saya harus Ikhlas dan tabah dengan ujian Allah mungkin ini yang terbaik dengan kondisi mama aji yang terbaring sakit sementara yang fokus urus beliau tersandung dengan hukum. Tapi satu lagi kesyukuran karena satuan narkoba memberikan izin untuk melihat jenazah almarhum mama aji saya, betapa malu diri ini saya pulang kerumah dan melihat ibu saya terbaring kaku di balut kain putih ya allah apa ini betul-betul terjadi atau saya hanya mimpi? Semua kerabat keluarga dan teman-teman kerja saya hadir di penguburan ibu saya, ada yang menyampaikan bela sungkawa dan ada juga yang memandang sinis, tapi saya maklum karena saya memang posisi bersalah dan telah merusak dan mencoreng nama baik keluarga besar saya,
Tidak terasa penguburan ibu saya pun selesai dan saya pun harus bergegas pulan ke polres di kawal oleh ibu polwan dan beberapa petugas narkoba lainnya, suasana hati masih keadaan bergabung eh sesampainya saya di polres saya menemui sang pelakor di pos jaga polres, entah dia telah menemui suamiku atau belum pontan saya buka pintu mobil dan langsung lari ke arah pelakor itu tapi ternyata sang pelakor melihat saya terlebih dahulu meminta pertolongan sama petugas jaga, seminggu waktu berjalan di polres sudah berlalu kasusku pun dinyatakan lanjut, di waktu yang bersamaan kasus suamiku pun harus diselesaikan minimal dua kasus supaya hukumnya sesuai dengan harapan. Setiap hari penyidik yang tangani kasus suamiku menemui saya diruang tahti untuk mempertanyakan bagaimana kelanjutan kasus suami saya, pada saat itu perasaan saya campur aduk antara mau menyelesaikan atau tidak kasus suami saya, fikiran saya dilema antara 2 pilihan yang sangat sulit.
Akhirnya saya berinisiatif untuk shering dengan sahabatnya yang kebetulan kerabat suamiku juga, dan sahabatku saat itu melarang dengan alasan diluar saja suami kamu itu berhianat apalagi kalau kamu urus pasti setelah dia bebas akan lebih parah lagi, tapi saran sahabatku seolah tidak ada arti karena suami saya mampu meyakinkan saya, akhirnya saya pun selesaikan kasus suamiku dan finish yang lanjut hanya satu kasus saja, alhamdulillah tiga kasusnya yang lain berhasil damai dengan pihak korban berkat negoisasiku dengan pihak keluarga korban dan sampailah waktunya suamiku harus di limpahkan ke kejaksaan tapi dua hari sebelum suamiku di limpahkan terjadi lagi peristiwa berdarah dikamar 3 tahti polres tidak tau apa yang merasuki suamiku tiba-tiba murkah. Akibatnya jidat saya luka dan betapa kagetnya saya darah di lantai kamar 3 berceceran Dimana-mana, pada hari itu pula saya dapat panggilan ternyata penyidik suamiku yang lagi-lagi muncul saat itu secara tidak sengaja penyidik itu melihat luka ku dan mempertanyakan kenapa jidatnya ibu? Para petugas tidak heran lagi karena sosok suamiku dikenal laki-laki tempramental dan ringan tangan.
Mungkin petugas itu ibah atau kasian saya makanya di tawarkan kesaya untuk laporkan suami saya dengan dalil kekerasan dalam rumah tangga tapi semua itu percuma karena perasaanku mengalahkan segalanya, dan tibalah saatnya suami di limpahkan ke rotan walaupun selalu ringan tangan tetapi kepergian suamiku terasa sangat sepi dan hampa tampa dia, tidak terasa suamiku sudah tiga hari di rutan komunikasi pun tidak bisa karena suami saya harus masuk mafenalin selama sua minggu, dalam kesendirianku memikirkan suamiku tiba-tiba seorang petugas jaga tahti menghampiriku da menyodorkan hp ke saya seraya berkata bua da telpon dari suami ibu, perasaan haru dan sedih pun seketika menghilang begitu saja karena dapat telpon dari orang kita cintai tidak terasa suamiku sudah sebulan di rutan dan saya dapat info dari kejaksaan kalau siding suamiku sudah berjalan saya pun jadi bingung kemana saya komunikasi dengan suamiku untuk mempertanyakan masalah persidangannya lancer apa ada kendala.
Akhirnya saya telpon istri bapak mertua ternyata suami saya sudah bebas dua hari yang lalu betapa kecewanya perasaan ini saat itu suami saya bebas tanpa sepengetahuanku dan berhasil merahasiakan hari kebebasannya, malam itu saya langsung telpon om suamiku ternyata suamiku ada di tempat yang sama lagi enjoy karokean saya pun meminta ke om suamiku untuk bicara walaupun sebentar saja, akhirnya saya bicara dengan suamiku tapi suamiku saat itu secara tidak langsung telah menceraikan saya lewat telpon. Galau, kacau, kecewa sudah campur aduk belum lagi saya fikirkan kelanjutan kasusku yang belum tau ujung pangkalnya, seminggu telah berlalu kebebasan suamiku tiba-tiba dia muncul Bersama putri kecilku seolah-olah tidak pernah ada kata cerai lewat telpon, saya pun menyambut dengan manis kedatangan suamiku karena saya hargai putri kecilku apa lagi rinduku teramat dalam dengan putri semata wayangku.
Di saat itu pula saya berusaha melupakan kejadian yang sudah berlalu dan mulailah membuka lembaran baru dengan rumah tanggaku, dengan konsekuensinya bahwa suami saya ada Perempuan lain, karena apalah dayaku posisiku di balik jeruji besi jadi mau tidak mau keadaanlah yang mengharuskan saya terima kenyataan pahit ini, beban fikiranku yang sangat berat akhirnya saya memutuskan berkeluh kesah dengan kakak saya sangat bijaksana memberikan saran untuk tidak terlalu memikirkan suami karena hal karena hal yang paling penting adalah bagaimana saya harus mempersiapkan mental untuk menghadapi sidang tuntutanku nanti, setelah saya fikir saran kakak saya juga ada betulnya dan mulailah saya mencoba membuka hati dan bangkit dalam keterpurukanku, saya bisa serfife menghadapi proses hukum yang bakal aku jalani, lambat tapi pasti sayapun tidak terlalu lama memikirkan suami saya lagi dan fokus dengan sidang perkaraku.
Dengan perjalanannya waktu sidang pertamaku mulai di gelar walaupun sidangnya tidak bertatap muk langsung dengan hakim tapi tetap saja perasaan ini sangat tidak menentu, hal yang paling menakutkan dalam hidupku karena ini kejadian pertama kalinya duduk di kursi panas sebagai terdakwa hal yang tidak pernah saya bayangkan ternyata terjadi dalam perjalanan hidupku. Hidup adalah pilihan mau kemana arahnya tergantung pilihan kita sebagai konsekuensinya karena saya penikmat barang haram yang melanggar UU jadi saya harus terima resiko apapun itu, dengan berjalannya waktu tidak terasa sidang terlebih dahulu saya sepakat dengan suami saya dengan membantu saya dalam urusanku dengan jaksa yang tangani kasus saya, saya pun percaya dengan janji suami saya kalau dia akan mengurus saya tapi apalah daya harapanku tak seindah kenyataan.
Suamiku ingkar dengan janjinya sampai sidang tuntutanku pun berlangsung dan langka syoknya saya hakim membaca tuntutanku 6 tahun 6 bulan, mendengar tuntutan jaksa bagaikan petir di siang boong betapa perih dan hancurnya hari ini orang yang saya percaya dan saya cintai ternyata dia berhianat sampai hati suamiku sekejam itu, tapi keyakinan hatiku sangat besar kalau tidak ada yang mustahil kalau Allah yang berkehendak, dalam situasi yang terpuruk saya mencari jalan supaya saya tidak masuk dalam lingkaran P 99. Saya posisi didalam rutan saya keliling menawarkan Lokasi perumahan milik saya untu menyelesaikan permasalahan yang sedang saya hadapi, dalam usaha itu bukannya uang yang saya dapat tapi rasa malu yang saya harus tanggung karena petugas didalam bertanya Enny memangnya berapa ember tanah kamu yang mau dijual? Saya tidak peduli dengan omongan orang yang ada dibenakku bagaimana caranya ponisku sesuai dengan harapanku, Ya Allah tunjukan jalan keluar yang terbaik untuk hambamu yang berdosa ini…..masalah apapun yang menimpa kita serahkan saja sama allah karena dialah pembuat scenario yang harus kita lakoni sebagai hamba Allah.
Hal yang sangat menegangkan pun akhirnya tiba sidang fonisku akan segera dimulai, disaat mala fonisku tiba saya terbangun dari tidurku seolah-olah ada yang membangunkan, pada saat itu pula saya langsung berwudhu dan sholat tahajjud untuk meminta petunjuk dan kemudahan dalam masalahku doa sujud terakhir Ya Allah tunjukan kuasamu dengan hambamu yang di zolimi ini, dan parahnya lagi orang yang zolimi saya adalah orang yang paling saya cintai dalam hidupku, dan keesokan harinya disang fonsku pun mulai Lokasi perumahan yang saya harap belum ada titik terang harapanku satu-satunya adalah hanya pada allah, sidang pun dimulai saat hakim ketua membuka sidang perasaan jantung ini tidak menentu menunggu fonis yang saya akan terima, diawal sidang hakim ketua membuka sidang dan melemparkan beberapa pertanyaan dan memberikan motifasi bahwa sahnya berapapun fonis yang saudari terdakwa dapat terdakwa harus kuat dan Ikhlas karena itulah yang terbaik dari Allah.
Akhirnya sidang fonisku pun dan hakim ketua ketuk palunya dan membacakan fonis yang saya terima dengan suara lantang hakim ketua menjatuhkan fonis 1 tahun 6 bulan, saya pun bengong saat itu dan balik bertanya kepada hakim ketua berapa yang mulia? Sungguh diluar dugaanku betapa senang perasaan ini Allah ijabah doaku rasa yakinku tidak sia-sia dan betul pesan orang tua usaha kerja keras dan doa tidak akan menghianati hasil, dan setelah masa fonisku putus ada seorang laki-laki pengiriman dari rurin makassar yang sudah lama menaruh harapan disaat itu pula saya membuka hati dengan harapan semoga laki-laki ini tidak sama dengan suamiku sebelumnya. Saya pun terima laki-laki itu sebagai pasanganku dengan persyaratan dia harus sayang anak-anakku, hari-hariku saya jalani tanpa beban dan saya enjoy dengan laki-laki tersebut, hari-hariku penuh warna baru dengan dia dan sedikit terganggu dengan adanya surat pemberitahuan dari pengadilan bahwa jiksa penuntut umumku menyatakan banding karena tidak puas dengan Keputusan hakim saat fonisku.
Saya pun harus sabar menunggu hasil banding jaksaku dan pada tanggal 11-02-2021 hasil banding jaksaku pun tiba dan ternyata hasilnya mengecewakan fonis awal berubah jadi 4 tahun, dan saya pun memutuskan untuk kasasi, dalam penantian kasasiku tidak semudah yang saya bayangkan cobaan pun silih berganti disinilah saya harus melatih kesabaranku dan alhamdulillah dalam penantian panjangku rasa egoisku pun mulai berkurang, disaat egosiku tidak seperti dulu tiba-tiba saya dapat masalah di blok Wanita saya dan teman—teman ketahuan merokok di blok sebagai sanksi blok Wanita harus dikunci 30 hari, perjalanan 23 hari kesabaranku lagi diuji hari itu bertepapatan hari jumat waktu yasinan dirutan dan selama sejam penantian dengan teman-temanku tapi pada saat itu ibu yang bertugas di blok Wanita belum buka blokn, karena waktu sudah mepet saya pun berteriak sambil pukul pintu blok tiba-tiba muncullah ibu yang bertugas di blok dan bertanya siapa yang pukul pintu, saya pun menjawab saya bu saat itu ibu agak emosi dan memerintahkan ke saya untuk jalan jongkok tapi saya menolak dan ibu pun emosi saya juga sangat salah saat itu karena menolak.
Kesalahan saya pada saat itu karena saya tidak bisa control emosi dan terjadilah perdebatan antara saya dan ibu, akhirnya ibu tidak bisa terima dengan kesalahanku dan mengambil Keputusan mengirim saya ke lapas bollangi ini, ternyata betul kata orang-orang kalau lapas bollangi kejam dan keras, cobaan demi cobaan pun tidak berhenti sampai disini kerasnya kehidupan disini membuat saya harus extra sabar, di lapas bollangi ini punya cerita tersendiri diantaranya adanya percintaan sesame jenis dan disinilah pertama kali saya menyaksikan hal itu, dan pertama kalinya juga ada seorang teman perempuanku yang ungkapin perasaanya kesaya saya sedikit pusing dan bingung mau jawab apa tapi saya takut perasaan teman saya kecewa akhirnya saya memberi jawaban maaf kak saya masih normal dan saya takut berbuat yang aneh-aneh takut allah murkah dan berdampak sama kasasiku, akhirnya teman say aitu mengerti dan bisa menerima Keputusan saya kalau jauh lebih indah dan berkah kalau kita berteman atau bersahabat.
Dan semakin lama saya disini alhamdulillah lambat tapi pasti egoispun tidak seperti dulu lagi di 13-08-2020 adalah hari yang paling berkah buat saya kenapa? Pada saat itulah saya terbukti mengkonsumsi narkoba dan untuk mempertanggung jawabkan semua saya harus melalui hukum, seandainya saya tidak terbukti mengkonsumsi barang haram tersebut masalah demi masalah bertubi-tubi menimpa diriku mulai dari penampakan suamiku, berlanjut lagi kesaya harus diamankan di polres sementara saya didalam polres orang yang paling berharga dalam hidupku telah pergi meninggalkan saya untuk selamanya, sementara saya masih menunggu proses hukum, suamiku diluar sana menikah lagi tetapi diiantara semua masalah yang menimpa saya yang membuat saya paling syok adalah pada saat itu ibu saya meninggal dan pernikahan suamiku.
Namun yang membuat saya bertahan dan bisa sesurfafe seperti ini karena pernah baca buku saat saya mafenalim selama 2 minggu yang berjudul hijrah untuk kaum hawa, dan ada Pelajaran berharga bisa saya petik dari buku itu yang isinya ‘’sesuatu yang paling anda cintai belum pasti itu yang terbaik untuk anda bagi allah’’ dari buku yang saya baca itu saya bisa belajar dan ambil hikmahnya kalau suami yang saya cintai harus saya ikhlaskan hidup Bahagia dengan orang lain karena dia bukan yang terbaik untuk saya, tidak terasa saya sudah 3 bulan di lapas bollangi saya pun semakin Ikhlas menjalani scenario yang allah atur umtuk saya. Hikmah yang paling berharga saya dapat selama ini di rutan dan lapas adalah sebesar apapun cobaan yang Allah kasih kekita belajarlah untuk Ikhlas dan nikmati semuanya Insya Allah perasaan akan tenang dan hidup pun jadi berkah Amiinn Ya Rabb!
Harapanku Semoga Allah selalu memberi berkahnya dan menuntun saya kejalan yang lebih baik untuk menjadi pribadi yang lebih baik demi masa depan anak-anakku kelak.
Written by : Rosnani Nuisa